detikpos.id || Kendal, Jawa Tengah -Tingkat literasi dan numerasi di Kabupaten Kendal menjadi sorotan serius bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat. Menurut Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Kendal, Ninik Chaeroni, S.Pd., M.Pd., hasil rapor pendidikan tahun 2024 menunjukkan bahwa skor literasi dan numerasi untuk siswa jenjang SD masih belum optimal.
Ninik Chaeroni menegaskan bahwa situasi ini memerlukan langkah-langkah konkret untuk memperbaiki kualitas pendidikan di daerah tersebut. “Hal ini menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita,” ujarnya Rabu (19/6/2024).
Untuk mengatasi masalah tersebut, Disdikbud Kendal telah mengimplementasikan berbagai upaya, termasuk mendorong sekolah-sekolah mengaktifkan program-program khusus bertujuan meningkatkan literasi dan numerasi siswa, dari SD hingga SMP.
Salah satu inisiatif utama yang ditekankan adalah Program Kolaborasi Intensif (PROASIF). Program ini melibatkan semua pihak terkait seperti guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan literasi dan numerasi siswa.
“PROASIF ini adalah pemantik. Saya mengajak semua pihak untuk bersinergi dan bergerak bersama demi mewujudkan generasi muda yang memiliki kompetensi literasi dan numerasi yang baik,” tambah Ninik.
Dalam peluncuran PROASIF pada tanggal 4 Juni 2024, Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Drs. Ferinando Rad Bonay, menekankan perlunya kolaborasi dalam mengatasi masalah pendidikan ini. “Masalah literasi dan numerasi adalah masalah bersama. Saya yakin PROASIF ini dapat menjadi solusi alternatif dalam menyelesaikan masalah tersebut,” ujarnya.
Fery menyampaikan apresiasi terhadap program ini serta mendorong semua pihak terlibat di Kendal untuk turut serta dalam mensukseskannya. Dengan upaya bersama ini, diharapkan tingkat literasi dan numerasi di Kabupaten Kendal dapat meningkat, mencetak generasi muda yang cerdas dan berprestasi.
Kabupaten Kendal diharapkan dapat menjadi pelopor dalam peningkatan literasi dan numerasi di Indonesia, dengan PROASIF sebagai model kolaborasi pendidikan yang sukses. (A/Rob)