Pemkab Kendal Perkuat Upaya Pencegahan Pernikahan Dini dengan Pembentukan Tim Sinergitas Pentahelix.

Daerah363 Dilihat

DETIKPOS.ID || JAWA TENGAH KENDAL – Dalam upaya menanggulangi peningkatan angka pernikahan dini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal mengukuhkan Tim Sinergitas Pentahelix Pencegahan Pernikahan Dini. Acara pengukuhan berlangsung di Pendopo Tumengung Bahurekso Kendal, dipimpin oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Suharjo. Pada Selasa 8/10/2024.

Suharjo membacakan sambutan Bupati Kendal yang menyampaikan keprihatinan atas lonjakan jumlah pernikahan di bawah umur di daerah tersebut. Menurut data dari Kementerian Agama Kendal, jumlah pernikahan di bawah umur 19 tahun meningkat drastis dari 102 kasus pada 2019-2021 menjadi 579 kasus.

Meskipun terdapat penurunan pada tahun-tahun berikutnya 250 kasus pada 2022 dan 169 kasus pada 2023 angka tersebut masih dianggap mengkhawatirkan. “Sebagian besar pernikahan dini ini dialami oleh perempuan, mencapai 79,22 persen dari total pernikahan dini,” ungkap Suharjo.

Ia menekankan bahwa dampak pernikahan dini tidak hanya berpengaruh pada individu, tetapi juga pada kualitas generasi penerus bangsa.

Remaja yang menikah dini berisiko mengalami putus sekolah dan menghadapi tantangan dalam mengakses lapangan pekerjaan, serta risiko kesehatan reproduksi yang tinggi, termasuk kematian ibu dan bayi.

Suharjo juga menyoroti pentingnya peran Tim Gitar Melodi dalam pencegahan pernikahan dini melalui Program Rujukan Kampanye Konseling dan Edukasi.

Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kendal, Albertus Hendri Setyawan, dikukuhkan sebagai Ketua Tim Gitar Melodi.

Hendri menegaskan bahwa pernikahan dini merupakan masalah sosial yang memerlukan perhatian luas. “Bersama masyarakat, kita perlu mengambil peran dalam kampanye pencegahan pernikahan dini,” ujarnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya menyediakan rujukan konseling dan edukasi mengenai pernikahan dini serta menyelenggarakan program edukasi komprehensif untuk remaja dan keluarga.

Diharapkan Hendri untuk membangun kolaborasi dengan dunia usaha guna membuka akses pelatihan keterampilan bagi remaja. “Kami ingin memberikan masa depan yang lebih cerah bagi remaja tanpa terjebak dalam pernikahan dini,” pungkas Albertus Hendri.

A/Rob

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments