Yafsi Rayakan Hari Anak Nasional Lebih Awal Lewat Permainan Tradisional

Uncategorized97 Dilihat

detikpos.id || Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh setiap 23 Juli, Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) mencuri start dengan menggelar perayaan lebih awal pada Minggu (20/7/2025). Bertempat di lapangan sederhana di Gang Ngatinah, Jalan Pengilar, Medan Amplas, puluhan anak terlihat antusias mengikuti kegiatan penuh keceriaan yang sarat dengan nuansa budaya lokal.

Berbagai permainan tradisional seperti Engklek, Egrang Batok, Congklak, Ular Naga Panjang, Lompat Tali, hingga Pecah Piring dimainkan dengan semangat. Lapangan yang sederhana pun berubah menjadi arena belajar, bermain, dan melestarikan budaya.

“Kami ingin memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak, agar mereka tak lupa akan kekayaan budaya bangsanya,” ujar Badriyah, Ketua YAFSI, yang akrab disapa Bay.

Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan ini juga membawa pesan sosial. Melalui keikutsertaan para Duta Aksi Iklim Capai Asa, anak-anak diajak untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan serta mendapatkan edukasi tentang bahaya perkawinan anak dan cyber bullying.

Bay menambahkan, HAN 2025 merupakan momentum penting untuk membangun kolaborasi strategis lintas sektor demi perlindungan dan pemberdayaan anak.

“Konsep HAN 2025 menekankan transformasi dan seremoni menuju aksi nyata yang berdampak. Kami mendorong pendekatan desentralisasi hingga ke desa dan sekolah, serta pelibatan aktif anak-anak dalam berbagai sektor,” ungkapnya.

YAFSI sendiri dikenal sebagai lembaga sosial yang aktif dalam bidang pemberdayaan komunitas, pendidikan, perlindungan anak, serta pembangunan berkelanjutan. Dalam HAN kali ini, mereka mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” melalui lomba-lomba permainan tradisional yang sarat nilai edukatif dan kebudayaan.

Perayaan dimulai dengan senam pagi bersama, dilanjutkan dengan panggung literasi budaya yang menampilkan pertunjukan tari tradisional, dongeng, hingga celoteh lucu anak-anak.

Suasana yang penuh gelak tawa ini menjadi bukti bahwa permainan tradisional masih lekat di hati generasi muda. Sekaligus menjadi pengingat bahwa pelestarian budaya bisa dimulai dari hal sederhana — membiarkan anak-anak bermain dengan cara yang diwariskan dari masa lalu.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments