DETIKPOS.ID || BENGKULU SELUMA – Peristiwa Kondisi gedung Kantor Desa Air Latak, Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma,mengalami retak dan miring pada bagian dinding di kanan-kiri.
Bahkan, keretakannya terus melebar.
Selain mengalami retak, bagian lantai juga terjadi penurunan, yang nyaris roboh, mendapat sorotan serius dari anggota DPRD Kabupaten Seluma, Febrinanda Putra Pratama. Politisi PDI Perjuangan dari Dapil I itu,
Menurutnya jika pemerintah hanya bergerak setelah ada korban, maka itu bukan pelayanan, melainkan bentuk kejahatan kebijakan. khususnya Dinas PUPR, agar segera turun ke lokasi sebelum terjadi musibah karena menyangkut keselamatan dan kenyamanan kerja di lingkungan legislatif setempat.
“Bangunan yang semestinya menjadi pusat pelayanan rakyat, tempat musyawarah dan titik temu suara desa, kini retak parah. Bukan hanya fisik yang luka, tapi martabat negara di mata rakyat kecil ikut tercabik,” kata Febrinanda, Selasa, 22 Juli 2025.
Febrinanda menyebut, dalam kondisi seperti ini, pemerintah harus responsif. Gedung balai desa adalah ruang publik yang vital bagi aktivitas warga desa — mulai dari rapat PKK, pertemuan petani, hingga kegiatan kepemudaan.
Ia mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Seluma untuk segera melakukan verifikasi fisik ke lapangan dan mempercepat penanganan.Jangan tunggu gedung roboh. Politik kemanusiaan tidak boleh menunggu bencana baru bertindak,” tegasnya.
Febrinanda menegaskan komitmennya untuk mengawal anggaran bantuan perbaikan di tingkat legislatif.
“Biar kita dorong di APBD Perubahan nanti,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Air Latak, Riswan Efendi, mengungkapkan bahwa dana desa tidak bisa digunakan untuk pembangunan ulang kantor desa karena terbentur aturan, sehingga satu-satunya jalan adalah mengandalkan bantuan dari pemerintah daerah. retakan di gedung balai desa mulai muncul sejak 2022 dan semakin memburuk dalam dua bulan terakhir. Saat hujan deras, kondisi bangunan menjadi sangat mengkhawatirkan.
“Kalau hujan seharian, kami takut masuk kantor. Tanahnya labil. Bisa roboh kapan saja,” ujar Riswan.
Andri-nd