Presiden Prabowo Tegaskan Demo Damai Dihormati, Aksi Anarki dan Penjarahan Akan Ditindak Tegas

Nasional319 Dilihat

DETIKPOS.ID – Jakarta, 31 Agustus 2025

Gelombang unjuk rasa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di berbagai daerah Indonesia berujung pada aksi penjarahan dan perusakan sejumlah fasilitas umum. Presiden Prabowo Subianto akhirnya menyampaikan pidato resmi menanggapi situasi tersebut.

Dalam pidatonya, Presiden menegaskan pemerintah menghormati kebebasan menyampaikan pendapat secara damai. Namun, ia mengingatkan adanya indikasi tindakan melawan hukum yang mengarah pada makar dan terorisme.

“Pemerintah menjamin hak rakyat untuk menyampaikan aspirasi secara damai. Namun setiap tindakan anarkis, penjarahan, dan perusakan tidak akan kami toleransi. Aparat saya perintahkan bertindak tegas demi melindungi rakyat dan negara,” tegas Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menginstruksikan pimpinan DPR untuk membuka ruang dialog dengan mahasiswa dan tokoh masyarakat. Sebagai langkah konkret, ia mendesak agar kebijakan kontroversial terkait tunjangan DPR dicabut serta moratorium kunjungan luar negeri anggota DPR diberlakukan per 1 September 2025.


Tanggapan Tokoh Masyarakat

Ketua MUI Asrorun Niam menegaskan bahwa aksi protes tidak boleh dibarengi tindakan anarkisme maupun penjarahan.

“Setiap bentuk vandalisme dan pengambilan barang secara tidak sah bertentangan dengan hukum agama dan negara. Semua pihak harus mengedepankan introspeksi dan perdamaian,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat komunikasi politik dari Swarna Dwipa Institute, Frans Immanuel Saragih, menilai pidato Presiden cukup memberi kepastian terhadap stabilitas negara.

“Pidato ini menunjukkan sikap terbuka pemerintah terhadap aspirasi rakyat. Kebijakan simbolis seperti pencabutan tunjangan DPR patut diapresiasi, meski pemerintah juga harus cepat bertindak meredam eskalasi keamanan,” katanya.


Suara Publik dan Aktivis

Respons publik di media sosial beragam. Sebagian menyambut baik janji revisi kebijakan DPR, namun ada pula yang mengkritik potensi represifitas aparat dalam mengamankan aksi massa.

Beberapa lembaga bantuan hukum juga mencatat adanya dugaan kekerasan aparat di lapangan. Mereka mendesak Kapolri segera menghentikan praktik represif dan lebih mengedepankan pendekatan persuasif.


Ajakan Menjaga Persatuan

Di akhir pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menjaga persatuan bangsa.

“Kita tidak boleh dipecah-belah oleh pihak manapun. Indonesia hanya bisa maju bila kita bersatu, saling menghormati, dan mengedepankan cara damai dalam menyampaikan pendapat,” pungkasnya.


📰 Redaksi detikpos.id


 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments