detikpos,id || Kendal, Jawa Tengah – Berdasarkan keluhan dari masyarakat minyakita yang disubsidi pemerintah menghilang di pasaran. Kalaupun ada harganya tinghi melebihi HET dari pemerintah yaitu Rp 14.000/liter. Harga yang dijual di pasar minyakita Rp 160000/ liter.
Berdasarkan hal tersebut Satgas Pangan Polda Jateng melakukan penyelidikan apa sebenarnya yang terjadi, minyakita bisa menghilang di pasar tradisional.
Ditreskrimsus Polda Jateng Kombes Pol, Dwi Subagyo mengungkapkan, Satgas Pangan Polda Jateng saat melakukan Operasi Pasar menemukan salah toko TJ di Kecamatan Weleri menahan pendistribusian kepada masyarakat, Satgas Pangan meminta untuk segera menjual kepada masyarakat dengan harga Rp 14000/ liter. Kamis (9/2).
Kombes Dwi Subagyo menambahkan, di toko TJ ditemukan 19548 liter atau setara 17.5 ton. Toko TJ juga menyalahi aturan dengan menjual melebihi ketentuan pemerintah. “Mereka menjual per liter Rp 15.400 kepada masyarakat padahal sesuai Permendag no 49 tahun 2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng HET 14.000, tambah Kombes Dwi.
Lebih lanjut, Ditreskrimsus Polda Jateng mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Disperindag dan KPPU terkait untuk menyalurkan Minyak Kita kepada masyarakat di Kabupaten Kendal, dan pada hari ini akan langsung disalurkan dengan harga sesuai HET Rp 14.000/liter.
“Kami juga menyampaikan kepada pemilik barang untuk menjualnya dengan harga sesui HET. Namun, jika pemilik barang tidak melaksakannya akan diberi sanksi, yaitu dicabut izin usahanya,” tegas Kombes Pol. Dwi Subagyo.
Sementara itu, Wakil Bupati Kendal, H. Windu Suko Basuki, S.H mengungkapkan terima kasih kepada Satgas Pangan Polda Jawa Tengah yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik untuk membantu masyarakat di Kabupaten Kendal.
“Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok masyarakat, bila harganya mahal bisa mengganggu perekonomian, terutama para penjual gorengan dan masyarakat umum” jelas Basuki.
Basuki meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama memantau penjualan minyak goreng yang melebihi harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah, agar kedepan tekait Bapokting khususnya minyak goreng ini benar-benar bisa stabil, apalagi memdekati puasa dan lebaran permintaan akan meningkat. (A)