DETIKPOS. ID || BENGKULU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memastikan izin pembangunan saluran irigasi untuk program cetak sawah di kawasan Hutan Lindung Bukit Balai Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, segera diterbitkan.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi yang dipimpin Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, di Ruang Rapat Merah Putih, Kantor Gubernur Bengkulu, Senin (10/11). Rapat tersebut menjadi langkah penting Pemprov dalam memastikan pelaksanaan program cetak sawah berjalan optimal dan tepat waktu.
Rapat turut dihadiri Bupati Rejang Lebong M. Fikri Thobari, S.E., M.Ap., unsur Forkopimda, serta perwakilan BPKH Bandar Lampung dan Direktorat Jenderal Kehutanan Sosial Palembang secara daring. Dalam kesempatan itu, Pemkab Rejang Lebong meminta dukungan Pemprov untuk memfasilitasi izin pemasangan pipa irigasi yang melintasi kawasan hutan lindung.
Bupati Fikri menjelaskan, seluruh lahan cetak sawah sudah siap ditanami, namun belum bisa dimanfaatkan karena belum tersalurnya air ke lokasi. Ia menegaskan pentingnya percepatan izin agar target tanam tidak meleset dari jadwal.
“Kami berharap proses izin ini dapat segera diselesaikan. Kementerian Pertanian memberi tenggat waktu hingga 27 Desember 2025 agar seluruh lahan yang sudah disiapkan bisa segera ditanami padi,” ujar Fikri Thobari.
Menanggapi hal tersebut, Herwan Antoni menyampaikan bahwa izin pemasangan pipa dapat diterbitkan oleh Gubernur melalui mekanisme Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH), karena luas lahan yang digunakan hanya sekitar 1,5 hektare. Ia memastikan setelah Dinas TPHP melengkapi berkas administrasi, DLHK akan segera memproses perizinan tersebut.
“Kami pastikan seluruh proses berjalan lancar dan sesuai aturan. Pemprov Bengkulu mendukung penuh pelaksanaan program cetak sawah ini sebagai bagian dari program Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan pangan,” ungkap Herwan.
Rapat juga menghasilkan sejumlah kesepakatan, di antaranya kerja sama antara LPHD Tanjung Gelang dengan Pemprov Bengkulu serta izin sementara bagi pelaksana untuk melanjutkan kegiatan sambil menunggu terbitnya izin resmi.
Dengan dukungan lintas sektor ini, diharapkan program cetak sawah di Rejang Lebong dapat segera terealisasi dan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Andri-nd
