KUR Salah Satu Cara Pemerintah Pulihkan Ekonomi

Ekonomi142 Dilihat

detikpos.id || Kendal,Jawa Tengah. Pandemi covid 19 membawa dampak yang luar biasa bagi perekonomian. Selama 2 tahun pandemi banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan pelaku UMKM lesu karena daya beli masyarakat berkurang. Untuk meningkatkan dan memulihkan ekonomi, salah satu cara pemerintah adalah memberikan pinjaman KUR, demikian dikatakan Iskandar Simorangkir Debuti Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI pada acara pemberian KUR bagi UMKM di Hotel Sae In Kendal. Selasa (21/12).

Turut hadir dalam acara itu, Direksi BRI, Direksi BNI, Direksi Bank Mandiri, Direksi Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, Direksi Jamkrindo, dan Direksi Askrindo, Para Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kendal, serta diikuti oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal secara lansgung dan virtual.

Iskandar Simorangkir menambahkan peran UMKM sangat besar terhadap perekonomian, tetapi akibat pandemi virus Covid-19 paling banyak terkena dampaknya yaitu sekitar 84, 2%, dan diketahui bahwa sumber pendapatan negara 61% berasal dari UMKM, maka bagaimana cara mendorong agar pemulihan ekonomi bisa bergerak cepat, yaitu dengan membantu para pelaku UMKM dengan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menurut Iskandar, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Komite Pembiayaan UMKM sangat berpihak sekali terhadap UMKM, yaitu pada masa pandemi tahun 2021 ini telah meningkatkan platfom KUR 2 kali, dari 220 triliun menjadi 253 triliun dan permintaan UMKM dinaikan lagi menjadi 285 triliun, bahkan pada tahun 2020 untuk suku bunga KUR 0%, dan pada tahun 2021 ini mengingat situasi sudah mulai membaik suku bunga hanya 3%, sehingga para nasabah hanya membayar bunga 3 persen saja kepada perbankan dan penyalur lainnya.

“Keperpihakan kepada pelaku UMKM juga terlihat pada persyaratan, yang mana sekarang persyaratan KUR lebih diperlunak, yaitu pinjaman 10-100 juta tidak perlu agunan tambahan, cukup dengan proyek itu sendiri. Hal itu agar para pelaku UMKM bisa bangkit dan bisa naik kelas,” tambah Iskandar.

Sementara itu bupati Kendal Dico Ganinduto mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Pusat dengan program KUR untuk pelaku UMKM. Bupati mengatakan di Kendal ada sekitar 31.000 UMKM. Dari jumlah tersebut terdapat 9446 yang sudah terinput dalam sistem Online Data Sistem. Ada 3029 UMKM yang mendapat pendampingan dan 2561 dalam pelatihan.

“Sebelum Pemerintah Pusat menetapkan UNKM sebagai fokus pendorong ekonomi, Pemkab Kendal sudah menerapkan hal tersebut melalui RPJMD yang fokus UMKM kedepan agar lebih baik” ungkap Dico.

Bupati menambakan Pemkab sudah berkabolari dengan pengelola Kawasan Industri, untuk selalu melibatkan dan memberdayakan UMKM. Bupati meminta pada pelaku UMKM untuk meningkatkan kwalitas agar bisa bersaing dengan produk dari luar daerah. Dengan kwslitas yang baik akan terbuka untk melakukan eksport.

“Kami juga telah bekerjasama dengan Lembaga Pembiayaan Esksport Indonesia, saat ini sudah ada 30 pelaku UMKM yang disiapkan untuk ekspor” jelas bupati.

Dalam acara itu juga diserahkan secara simbolis KUR yang disalurkan kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal sebanyak Rp. 835.000.000 juta, dari BRI Rp.45.000.000, BNI Rp.250.000.000, Mandiri Rp. 400.000.000 dan BPD Jateng Rp.140.000.000, dan penyerahan CSR bantuan peralatan produksi kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal senilai Rp.177.000.000.(A)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments