Bangsa Indonesia Harus Bersikap Tegas dan Bijak Hadapi Potensi Krisis Global Akibat Konflik Iran–Israel–Amerika

Oleh: Sekjend LSM Bina Keadilan, Asrul Rambe

Ekonomi, Nasional, Sosial341 Dilihat

22 Juni 2025 – detikpos.id

Konflik berskala besar yang kini berkembang antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat telah menimbulkan gelombang kekhawatiran global. Ketegangan geopolitik yang meningkat berpotensi mengguncang kestabilan perekonomian dunia, termasuk negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan analisis berbagai lembaga internasional, gangguan rantai pasok energi dan harga komoditas vital diprediksi akan melambung, yang berimbas langsung pada inflasi dan daya beli masyarakat Asia.

📉 Ancaman terhadap Perekonomian Indonesia

  1. Harga Energi dan Minyak Dunia Melonjak
    Sebagai negara yang sangat bergantung pada impor minyak, Indonesia akan merasakan tekanan dari kenaikan harga global. Hal ini bisa menyebabkan lonjakan harga bahan bakar, energi, dan logistik.
  2. Risiko Inflasi dan Melemahnya Rupiah
    Imbal hasil obligasi AS yang tinggi dan tingginya risiko Asia bisa membuat rupiah tertekan. Jika tak diantisipasi, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok akan memperburuk inflasi dan menurunkan kualitas hidup masyarakat.
  3. Ketidakpastian Investasi dan Ekspor
    Investor asing mungkin menunda ekspansi di wilayah yang dianggap berisiko tinggi. Nilai ekspor Indonesia juga bisa tersendat di tengah gangguan logistik dan kenaikan biaya angkutan.

🛡️ Langkah Strategis yang Harus Dijalankan

  1. Kebijakan Fiskal dan Moneter Fleksibel
    Pemerintah dan otoritas moneter perlu mengatur cadangan devisa, mengendalikan inflasi lewat pengurangan beban subsidi bahan bakar, serta memanfaatkan belanja publik yang tepat guna untuk mendukung sektor produktif.
  2. Diversifikasi Sumber Energi
    Percepatan transisi ke energi terbarukan—seperti EBT dan kompor listrik—akan mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan melindungi ketahanan energi nasional.
  3. Perkuat Kerja Sama Regional
    Indonesia harus aktif mendorong dialog diplomatik dan kerja sama strategis di kawasan seperti ASEAN, bukan hanya untuk meredam ketegangan, tapi juga menjaga jalur-jalur ekonomi regional tetap terbuka.
  4. Ransang Usaha Mikro & Industri Strategis Lokal
    Pemberdayaan UMKM, agroindustri, dan sektor pengolahan di dalam negeri dapat mengisi kekosongan akibat terganggunya impor, sekaligus menciptakan buffer ekonomi nasional.
  5. Pendidikan Literasi Risiko ke Publik
    Edukasi masyarakat melalui media massa dan platform digital agar memahami fluktuasi ekonomi global dan tidak terjebak dalam hoaks—terutama soal panic buying—yang malah memperparah tekanan pasar.

🤝 Peran Aktif Masyarakat Indonesia

  • Bijak dalam konsumsi energi
    Ajak keluarga dan lingkungan untuk memakai listrik dan transportasi umum, serta menghemat penggunaan bahan bakar.
  • Dukung produk lokal
    Belilah lebih banyak produk UMKM dan komoditas hasil dalam negeri, agar ekonomi berputar lebih cepat di tingkat lokal.
  • Telaah informasi dengan kritis
    Verifikasi kabar politik dan ekonomi dari sumber resmi sebelum menyebarkan, agar tidak menyebarkan keresahan yang tak perlu.

Kesimpulan

Bangsa Indonesia saat ini menghadapi ujian geopolitik dan ekonomi global yang berat. Namun dengan upaya bersama: kebijakan cerdas, transisi energi, penguatan kerjasama regional, dan partisipasi aktif masyarakat, kita bisa membangun ketahanan nasional yang lebih kuat. Inilah momen bagi Indonesia menunjukkan kedewasaan dan konsistensi dalam menghadapi tantangan global.(Red)

Sekjend LSM Bina Keadilan
Asrul Rambe

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments