detikpos.id
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan tujuan menciptakan generasi unggul yang siap kerja setelah lulus dari perguruan tinggi.
Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) sebagai salah satu perguruan tinggi pelaksana program MBKM bekerja sama dengan Tyanna Coffee di Tapanuli Selatan menyelenggarakan program magang yang berfokus pada pengendalian hama dan penyakit terpadu pada tanaman kopi.
Dalam pelaksanaan MBKM ini, mahasiswa UNPAB dari Program Studi Agroteknologi yang terdiri atas Bagus Kriswanda, Wan Ahmad Fachruddin, dan Aditya Permana Nasution, dengan dosen pembimbing Kabul Warsito, S.Si., M.Si., fokus mengembangkan pengelolaan hama dan penyakit terpadu kopi di Desa Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Jenis kopi yang dikembangkan adalah kopi arabika. Mahasiswa bersama staf dan pegawai Tyanna Coffee turut membudidayakan bibit kopi mulai dari tahap penyemaian, pemangkasan akar, pemangkasan tunas, hingga pemanenan.
Selain mempelajari teknik budidaya kopi, mahasiswa juga berperan aktif dalam kegiatan sekolah lapang yang merupakan program unggulan kelompok tani kopi di wilayah tersebut. Kegiatan ini bertujuan mendampingi masyarakat dalam penanaman, perawatan kopi, hingga pelaksanaan konservasi di kawasan Taman Nasional Batang Toru dan Batang Gadis.
Mahasiswa juga membudidayakan tanaman naungan yang diperlukan untuk lahan perkebunan kopi, seperti durian, alpukat, petai cina, dan tanaman tahunan lainnya. Tanaman naungan ini berfungsi menjaga pertumbuhan kopi agar maksimal, melestarikan hutan, mempertahankan stabilitas tanah dari longsor, serta menyediakan makanan bagi satwa liar di kawasan hutan.
Program MBKM yang berlangsung selama empat bulan, mulai April hingga Agustus 2025, memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan keilmuan mahasiswa, khususnya di bidang pengelolaan perkebunan kopi.
Terlebih lagi, Program Studi Agroteknologi UNPAB kini memiliki konsentrasi khusus kopi yang mencakup budidaya, pengelolaan pra hingga pascapanen, serta pemasarannya (agribisnis kopi).
Kedua belah pihak, baik kampus maupun masyarakat, berharap program MBKM ini dapat terus berlanjut agar memberikan dampak positif yang lebih besar bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Program MBKM bersama Tyanna Coffee ini memberikan ruang pembelajaran yang lebih luas kepada mahasiswa sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya petani kopi.
Mahasiswa tidak hanya menerapkan ilmu yang diperoleh dari kampus, tetapi juga menambah wawasan baru karena terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat. Dengan demikian, mereka dapat menganalisis permasalahan di lapangan dan memberikan solusi konkret berdasarkan arahan dosen pembimbing.(Red)