Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Limbah Dapur Pada Tumpang Sari Tanaman Obat dan Hortikultura Sebagai Pendukung Program MBKM (Proyek/studi Independen) Mahasiswa UNPAB

Nasional, Pendidikan421 Dilihat

detikpos.id || Kemendikbudristek telah meluncurkan suatu kebijakan program Merdeka belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan inovasi yang dibuat untuk menghasilkan lulusan yang lebih relevan. Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk menghasilkan lulusan Perguruan Tinggi yang sesuai dengan perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia kerja, maupun dinamika masyarakat.

Sejak tahun 2021, Program Studi Agroteknologi Unversitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB), telah menetapkan mahasiswa dan mahasiswi semester 5 dan 6 untuk beraktivitas diluar kampus melalui program MBKM dalam 8 skema yang berbeda, yaitu Program Magang, Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), Kewirausahaan, Riset, Proyek Independen, Pertukaran Pelajar, Asistensi mengajar, proyek kemanusiaan. Aktivitas MBKM ada yang dikelola oleh perguruan tinggi sendiri (UNPAB) atau yang dikelola langsung dibawah Kemendikbudristek.

Para mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) dari Kelompok skema Proyek Independen telah melaksanakan program utama dari bulan April – Juni 2024 dalam hal Tumpang Sari Tanaman Obat dan Hortikultura Secara Organik.

Disamping program utama, ditambah dengan program tambahan yaitu Penanaman tanaman tahunan, dan Pemeliharaan tanaman ubi kayu di mitra Living Lab Biro Laboratorium dan Perpustakaan (BLPT) UNPAB – di Glugur Rimbun, Desa Sampe Cita, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.

Dalam program tersebut, kelompok mahasiswa UNPAB semester 5 didampingi oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing yaitu Ir. Zamriyetti MP, dan Dr. Najla Lubis, S.T M.Si, Salah satu kelompok yang dibimbing oleh Ir. Zamriyetti, MP beranggotakan mahasiswa Dwi Hayati dan Alfarizi melaksanakan Proyek independen pemanfaatan Pupuk organic cair (POC) Limbah Dapur pada tumpang sari tanaman obat dan hortikultura .

Program MBKM ini memberikan dampak positif terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa dan mitra tentang budidaya berbagai jenis tanaman obat diantaranya : serai wangi, jahe, daun mint dan kejibeling yang ditumpang sarikan dengan tanaman pisang. Pisang diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia, diantaranya menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kesehatan pencernaan, mengontrol berat badan, meningkatkan kesehatan ginjal, meningkatkan kesuburan pria dan lain-lain.

Selain memiliki dampak nyata bagi mitra, program magang ini juga memiliki dampak besar terhadap mahasiswa yaitu bertambahnya pengetahuan mahasiswa selain teori mahasiswa juga mendapatkan ilmu praktek di lapangan, kemudian program ini juga mengajak mahasiswa untuk dapat memecahkan masalah dengan tepat, dan penambahan skill berbicara di depan umum, berpikir kreaif, sistematis, disiplin, dan bertanggung jawab.

Program MBKM – Proyek /Studi Independen ini telah menjadi contoh sukses kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan mitra dalam hal budidaya tanaman obat dan hortikultura dengan memanfaatkan lahan bekas tanaman kelapa sawit.(Red)

 

Penulis : Ir. Zamriyetti, MP ; Dwi Hayati dan Alfarizi
Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments