detikpos.id || Pembibitan tanaman Hortikultura adalah tahap awal dalam proses budidaya tanaman yang bertujuan untuk menghasilkan bibit yang sehat dan kuat sebelum dipindahkan ke lahan atau pot yang lebih besar.
Pembibitan ini sangat penting karena kualitas bibit yang baik akan menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman hortikultura di masa depan. Tanaman hortikultura meliputi berbagai jenis tanaman seperti buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat.
Untuk mendapatkan hasil bibit yang bagus dan unggul perlu adanya pemupukan. Pemupukan dapat dilakukan dengan memanfaatkan urine kambing sebagai pupuk organik cair.
Urine kambing dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair yang sangat berguna dalam pembibitan tanaman hortikultura. Kandungan nutrisi utama dalam urine kambing, seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), sangat bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan bibit tanaman.
Nitrogen berfungsi untuk merangsang pertumbuhan daun dan tunas, fosfor mendukung pengembangan sistem akar yang kuat, dan kalium meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit serta mempercepat proses pematangan.
Program Studi Agroteknologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Pembangunan Panca Budi Medan mencoba mengambil peran dalam pemanfaatan urine kambing untuk pembibitan tanaman hortikultura dan obat melalui program MBKM-Proyek/Studi Independent yang bekerja sama dengan BLPT UNPAB ( Biro Laboraturium dan Perpustakaan Unit Kerja Living Lab Universitas Pembangunan Panca Budi Medan) yang beralamat di Desa Sampe Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
BLPT tersebut menangani beberapa fasilitas di Universitas Pembangunan Panca Budi di antaranya: Perpustakaan, Laboratorium Komputer, Laboratorium Pertanian & Peternakan, Laboratorium Elektro, Laboratorium Arsitektur, & Laboratorium Teknik Sipil. BLPT di kepalai oleh seorang Ka. Biro yang di bawahnya terdapat 2 orang Ka. Ur yaitu, Ka. Ur Perpustakaan & Ka. Ur Laboratorium.
Kegiatan ini dilaksankan selama 3 bulan di mulai sejak tanggal 08 Oktober 2024 sampai 08 Januari 2025 di desa tersebut, Mahasiswa yang melaksanakan kegiatan MBKM-Proyek/Studi Independent adalah Ahmad Ridho Alfajri, Dana Satrya, Dian Setiawan, Ezy Chalfindo Birka, Hasan Asy’ari, Kurniawan, Yogi Syahputra dan Zitira Trechia serta dibimbing oleh salah satu dosen Agroteknologi yaitu : Ibu Ir. Maimunah Siregar, MP.
Adapun program yang dibuat adalah pemanfaatan urine kambing untuk pembibitan tanaman hortikultura dan obat. Beberapa jenis tanaman tersebut yaitu tanaman jengkol, tanaman petai, tanaman asam jawa, tanaman asam glugur, tanaman matoa, dan tanaman kemiri.
Selain melaksanakan kegiatan pembibitan tanaman hortikultura dan obat mahasiswa MBKM- Proyek/Studi Independent juga mempelajari hilir dari pengolahan ubi singkong di pabrik Sunjaya Mandiri yang bekerja sama dengan BLPT. Kegiatan yang dilakukan diantara lain sebagai berikut:
1. Melakukan penyemaian bibit tanaman hortikultura seperti :
• Tanaman matoa (Pometia pinnata)
• Tanaman kemiri (Aleuritas molucanna L. Willd.)
• Tanaman jengkol ( Pithecellobium jiringa)
• Tanaman petai (Parkia speciosa Hassk.)
• Tanaman asam jawa (Tamarindus indica)
• Tanaman asam glugur (Garcinia atroviridis griff ex T. Anders)
2. Melakukan pindah tanam tanaman tersebut ke tempat yang sudah disediakan.
3. Melakukan perawatan tanaman hortikultura seperti :
• Penyiangan gulma.
• Penyiraman tanaman.
• Pemupukan, pemupukan dilakukan dengan menggunakan urine kambing. Urine kambing merupakan limbah buangan hewan kambing yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Urine kambing memiliki kandungan (N) yang baik untuk tanaman hortikultura.
4. Melakukan budidaya tanaman ubi di lahan glugur rimbun dan pembelajaran langsung tentang perawatan tanaman ubi serta melakukan kegiatan pasca panen hingga produksi ubi menjadi opak.
Program Mandiri Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi langsung dalam mengembangkan solusi ramah lingkungan yang dapat diterapkan pada sektor pertanian.
Penggunaan urin kambing sebagai pupuk organik cair untuk pembibitan tanaman hortikultura dan obat-obatan menunjukkan bagaimana teknik pertanian yang sederhana namun efektif dapat memberikan dampak positif baik dalam meningkatkan hasil pertanian maupun mempromosikan keberlanjutan lingkungan.Ini adalah contoh nyata tentang apa yang dapat dilakukan.
Dengan diterapkannya pemanfaatan urine kambing untuk pembibitan tanaman hortikultura dan obat melalui program MBKM, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan pola pikir yang lebih inovatif dan solutif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani dan masyarakat.
Penggunaan pupuk organik cair urine kambing ini juga menunjukkan bagaimana prinsip ekonomi sirkular dapat diterapkan dalam dunia pertanian, sehingga menciptakan pertanian yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan. Semoga langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk terus berinovasi demi kemajuan sektor pertanian di Indonesia.(Red)
Adv