Medan (detikpos.id ) – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, resmi mengumumkan peluncuran Program Unggulan Bersekolah Gratis (PUBG) yang akan mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2025/2026. Program ini memberikan jaminan pendidikan gratis tanpa pungutan bagi seluruh siswa tingkat SMA dan SMK negeri di Sumatera Utara.
Langkah ini menjadi gebrakan penting di awal masa kepemimpinan Bobby sebagai gubernur, sekaligus menjawab keresahan masyarakat atas masih banyaknya pungutan biaya pendidikan yang dinilai membebani orang tua siswa, terutama di daerah-daerah terpencil.
“Kami ingin memastikan seluruh anak-anak Sumut mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan. Tidak boleh ada lagi siswa putus sekolah karena alasan biaya. Oleh sebab itu, program ini akan mencakup penghapusan seluruh bentuk pungutan, termasuk SPP, uang komite, biaya seragam, hingga iuran kegiatan sekolah,” ujar Bobby Nasution dalam konferensi pers, Jumat (14/6/2025).
Fokus pada Pemerataan Akses Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, menambahkan bahwa program PUBG ini akan dimulai dari wilayah dengan tingkat putus sekolah tertinggi dan keterbatasan akses pendidikan, seperti di daerah pegunungan, pesisir, dan perbatasan provinsi.
“Kita akan lakukan secara bertahap, dimulai dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Tahap awal dimulai Juli 2025, dan ditargetkan mencakup seluruh kabupaten/kota pada tahun ajaran berikutnya,” jelas Alexander.
Program ini didesain bukan hanya menggratiskan SPP, tapi juga menghapus berbagai pungutan tak resmi yang masih ditemukan di sekolah-sekolah negeri, seperti iuran ekstrakurikuler, fotokopi, uang kebersihan, dan lainnya.
Anggaran dan Skema Pembiayaan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan mengalokasikan anggaran khusus dari APBD Sumut Tahun 2025 untuk mendukung kelancaran program ini. Bobby memastikan bahwa penggratisan ini tidak akan menurunkan kualitas pendidikan.
“Kami telah menyiapkan skema pembiayaan yang akuntabel dan berkelanjutan. Kami juga mendorong sekolah-sekolah negeri untuk tetap menjaga mutu, meski tanpa iuran dari orang tua siswa,” tegasnya.
Salah satu sumber pendanaan tambahan yang sedang dijajaki adalah melalui kerja sama dengan pemerintah pusat dan dunia usaha dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dan dana BOS tambahan.
Tanggapan Masyarakat dan Harapan
Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya kalangan orang tua siswa dari keluarga menengah ke bawah. Banyak berharap bahwa program ini benar-benar berjalan secara nyata dan merata, bukan hanya sekadar janji kampanye.
“Sangat membantu sekali kalau benar-benar gratis. Sekarang seragam saja bisa sampai ratusan ribu, belum lagi uang komite,” ungkap Yanti, orang tua siswa SMK di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Komitmen Jangka Panjang
Program PUBG juga menjadi bagian dari visi jangka panjang Pemprov Sumut dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui sektor pendidikan. Selain itu, program ini diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran usia muda, karena lulusan SMA/SMK akan memiliki bekal pendidikan yang lebih baik dan akses lebih luas ke dunia kerja.
Penutup
Langkah Bobby Nasution ini dinilai sebagai langkah berani dan berpihak pada rakyat, sekaligus mengukuhkan komitmennya dalam mewujudkan Sumut Bermartabat. Jika terlaksana dengan baik, Sumut akan menjadi salah satu provinsi pelopor pendidikan gratis tingkat SMA/SMK secara menyeluruh di luar program wajib belajar nasional.
📌 Redaksi Detikpos.id akan terus memantau perkembangan program ini, termasuk pelaksanaannya di lapangan. Jika Anda memiliki pengalaman, tanggapan, atau informasi tambahan, kirimkan ke: redaksi@detikpos.id.