PKL Ditengah Pandemi, Mahasiswa USU Terjun Langsung Ke Masyarakat

Pendidikan168 Dilihat

detikpos.id || Medan. Pandemik Covid-19 bukan menjadi penghalang bagi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

Dengan pengarahan dari Supervisor, Malida Putri S.sos, M. Kessos, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial (Kesos), Amarillah Pane berhasil menyelesaikan PKL mandiri selama dua bulan di Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) Jalan Menteng Raya, Kota Medan.

“Sejak pelepasan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diadakan secara daring pada 09 Maret 2021 lalu, Saya resmi melaksanakan kegiatannya di YAFSI dan juga untuk membantu dalam pemberdayaan masyarakat yang fokusnya ke perempuan dan anak,” kata Amarillah Pane. Jumat (18/06/2021).

Amar menyebutkan, selaku praktikan, Ia turut berperan membantu program pendidikan karakter untuk Anak-anak SD – SMP Rumah Pintar (Rupin) YAFSI di Jalan Pengilar, Kecamatan Medan Amplas.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, hal itu terbukti dari metode yang digunakan, yakni metode intervensi group work dengan model intervensi komunitas yang dikembangkan oleh Rothman (Adi, 2015: 187-188) tentang pengembangan masyarakat lokal.

“Pertama Tahap Persiapan, pada tahap ini Praktikan mengurus surat perizinan PKL dan kontak langsung dengan YAFSI untuk membangun relasi dan kepercayaan. Lalu dilanjutkan dengan pembuatan kontrak yang telah disepakati bersama, agar PKL yang dilaksanakan tetap berjalan sesuai rencana,” katanya.

Senada dengan perannya dalam mengintervensi komunitas, tahap Ke dua, Praktikan menggunakan Assesment sebagai pengembangan masyarakat lokal dalam mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara mengenai masalah dan potensi yang terdapat di komunitas, lalu menganalisisnya agar menyajikan alternatif tindakan untuk menangani masalah tersebut.

“Social Life Road dipilih sebagai Assesment Tools. Social Life Road sendiri akan menuntun ke arah masalah-masalah mana saja yang menghambat proses intervensi YAFSI dengan anak-anak di RUPIN. dan dapatlah masalah tersebut. Yaitu, masalah kondisi pandemi yang membuat anak-anak di Rupin kesulitan dalam belajar secara daring,” katanya.

Tahap ke tiga yakni Perencanaan. Dalam hal ini Praktikan memilih strategi dan metode yang didasarkan pada proses assesment masalah. Ia merencakan membantu YAFSI dengan membuat mini project kelas mengajar untuk Anak-anak Rupin dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi pandemi covid-19.

“Berikutnya, tahap keempat Intervensi. Strategi intervensi dengan pendekatan Non-Direktif (Partisipatif), dimana Praktikan beserta Anak-anak Rupin belajar bersama dengan mengembangkan kreatifitas melalui mata pelajaran yang dipelajari di sekolah,” jelasnya.

Lalu, tahap kelima, yakni evaluasi. tahap ini sejauh praktikan melaksanakan PKL di YAFSI melalui program Rupin, kegiatan serta intervensi yang dilakukan, Anak-anak cukup tertarik untuk setiap kegiatan yang dilakukan.

“Tahap terakhir dengan Terminasi. Dikarenakan intervensi yang dilakukan dianggap berhasil dan dengan berakhirnya kegiatan Praktek Kerja Lapangan maka berakhir pula intervensi sosial pada level komunitas yang praktikan lakukan,” ucapnya.

Amar mengungkapkan, dengan adanya YAFSI melalui program Rupin Anak-anak yang berada di Jalan Pengilar dapat memiliki karakter yang baik serta memaksimalkan diri untuk terus belajar secara kreatif dan aktif. (Red)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments