Detikpos.id, Lampung Utara — Dugaan maraknya peredaran narkoba di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, kembali mencuat dan menjadi sorotan publik. Sejumlah video yang diterima redaksi memperlihatkan kondisi di dalam sel tahanan yang dihuni oleh beberapa narapidana. Dalam rekaman tersebut, tampak jelas alat penghisap sabu (bong), kristal putih yang diduga sabu dalam klip plastik kecil, serta aktivitas mencurigakan yang diduga berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba oleh warga binaan.
Menurut informasi dari seorang narasumber yang identitasnya tidak ingin dipublikasikan, video tersebut direkam secara langsung oleh dirinya pada Minggu, 6 Juli 2025, sekitar pukul 14.00 WIB, di Blok C Kamar 2 Lapas Kotabumi.
“Video itu saya ambil sendiri. Saya menyaksikan langsung kondisi yang terekam,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa aktivitas peredaran dan pemakaian narkoba disebut-sebut terpusat di Kamar 3 pada blok yang sama.
“Kamar 3 Blok C itu sering disebut-sebut sebagai tempat bandar dan pemakai berat. Biasanya di situlah pusat transaksi terjadi,” tambahnya.
Yang lebih mengejutkan, dalam salah satu video tampak alat hisap sabu diletakkan begitu saja di atas jeruji besi — posisi yang seharusnya mudah terlihat oleh petugas penjaga blok. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di tengah publik, apakah ada unsur kelalaian, pembiaran, atau bahkan keterlibatan oknum petugas dalam peredaran narkoba di dalam lapas?
Kalapas buka suara
Menanggapi beredarnya video tersebut, tim Detikpos langsung melakukan konfirmasi kepada Kepala Lapas Kotabumi, Sudirman Jaya, pada Senin malam (7/7/2025). Kalapas yang akrab disapa Pak Jay ini menyambut baik kehadiran awak media dan memberikan penjelasan secara terbuka.
“Saya ucapkan terima kasih atas informasi ini. Dengan adanya laporan dari media, kami bisa mengetahui dan segera melakukan penelusuran,” ujarnya.
Sudirman Jaya membenarkan bahwa video tersebut memang memperlihatkan suasana di dalam Lapas Kotabumi, namun pihaknya belum dapat memastikan kapan waktu perekaman dilakukan.
“Kalau saya lihat sekilas, memang itu video di dalam lapas. Tapi kami belum bisa pastikan apakah itu video baru atau lama. Sebelumnya memang ada juga video serupa yang viral, ternyata itu kejadian lama,” jelasnya.
Ia menegaskan, apabila video tersebut merupakan dokumentasi kejadian baru, maka pihak Lapas akan segera melakukan investigasi menyeluruh.
“Kalau itu kejadian baru, tentu akan kami selidiki lebih dalam. Kami akan cari tahu siapa yang membawa narkoba, dan lewat jalur mana barang itu bisa masuk,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kalapas menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir pelanggaran hukum apa pun, terutama yang terkait dengan peredaran narkoba di lingkungan Lapas.
“Jika memang ada keterlibatan oknum petugas, kami tidak segan mengambil tindakan tegas, termasuk pemecatan,” tegasnya.
Desakan publik
Pernyataan Kalapas ini disampaikan dalam suasana terbuka di hadapan awak media. Ia juga menyatakan siap bekerja sama dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, untuk membersihkan Lapas dari praktik ilegal.
Masyarakat, termasuk para penggiat anti-narkoba, mendesak agar pihak berwenang segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan di dalam Lapas Kotabumi. Indikasi pembiaran dan lemahnya kontrol internal dinilai mencoreng integritas lembaga pemasyarakatan.
Langkah cepat, transparan, dan tegas dari instansi terkait sangat dinanti publik guna mengungkap kebenaran serta mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemasyarakatan.
Pewarta: Nurfya
Editor: Tim Detikpos.id