Ketua PPWI Kota Metro Prihatin Tragedi Ojol,, Oh Indonesia ku Negri Yang Katanya Merdeka

Uncategorized119 Dilihat

detikpos.id._METRO – Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kota Metro Ariyus menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi yang menimpa seorang pengemudi ojek online (ojol) yang dilaporkan meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Peristiwa ini terjadi di tengah ricuhnya aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI. Menurut saksi mata, korban awalnya tertabrak lalu terlindas roda belakang rantis Baracuda saat kendaraan itu berusaha menembus kerumunan massa. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Pelni, Petamburan.

Ketua Asosiasi Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menyebut, selain korban meninggal dunia, terdapat pula beberapa pengemudi ojol lain yang mengalami luka-luka akibat peristiwa itu.
“Benar, korban pengemudi ojek online meninggal dunia setelah terlindas mobil rantis Brimob. Kami juga mencatat ada sejumlah rekan ojol lain yang luka-luka,” ungkapnya.

Tragedi ini memicu amarah publik. Ratusan massa sempat berkumpul di perempatan TPU Karet setelah kabar kematian korban menyebar dan video kejadian viral di media sosial. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi mengenai kronologi lengkap maupun identitas korban.

Menyikapi hal tersebut, Ketua PPWI Kota Metro, Ariyus, menyampaikan pernyataan tegas.
“Oh Indonesiaku, negeri yang katanya merdeka. Mengapa aparat yang digaji dari keringat rakyat malah memusuhi rakyatnya sendiri? Mengapa senjata yang dibeli dari pajak rakyat bukan untuk melindungi, tapi untuk mengintimidasi? Pemerintah yang seharusnya menjadi pengayom kini lebih mirip penguasa yang menakut-nakuti. Janganlah rakyat diperlakukan sebagai musuh, karena tanpa rakyat, negara ini tidak ada artinya. Ingatlah: kekuasaan itu bukan untuk menindas, melainkan untuk melindungi,” ucapnya penuh keprihatinan.

Pernyataan tersebut menjadi suara hati masyarakat yang berharap agar pemerintah dan aparat benar-benar berpihak pada rakyat. Publik mendesak agar kasus ini diusut tuntas secara transparan, serta menjadi momentum bagi negara untuk kembali menempatkan rakyat sebagai pemilik kedaulatan sejati.(red)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments