Detikpos.id, Jawa Barat –
Sekretaris Desa (Sekdes) Kadurama, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, membantah kebenaran data penyaluran Dana Desa yang tercatat melalui OMSPAN (Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara). Dalam konfirmasi dengan awak media, pihak desa menyatakan bahwa data valid terkait penyaluran dana tersebut hanya dapat diperoleh melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
Berdasarkan informasi OMSPAN, alokasi dana desa Kadurama tercatat sebagai berikut:
Tahun 2021: Rp822.492.000,-
Tahun 2022: Rp856.731.000,-
Tahun 2023: Rp1.062.851.000,-
Tahun 2024: Rp1.184.637.000,-
Namun, sejumlah item kegiatan yang tertera dalam laporan tersebut menimbulkan pertanyaan, termasuk pembangunan bank sampah yang dianggarkan dua kali pada tahun 2024 dengan jumlah masing-masing Rp34.000.000,-. Aan Johan, staf Kesra Desa Kadurama, mengakui adanya pembangunan bank sampah di Dusun Wage, namun menyebutkan bahwa pembangunan hanya berupa bangunan setengah badan tanpa atap. Ia juga mengungkapkan bahwa informasi detail terkait anggaran bukanlah tanggung jawabnya melainkan urusan bidang Ekonomi Pembangunan (Ekbang).
Selain itu, Aan Johan mengaku tidak mengetahui realisasi kegiatan pelatihan teknologi tepat guna yang tercatat dengan anggaran Rp69.800.000,- untuk pertanian dan Rp18.200.000,- untuk perikanan. Menurutnya, pelatihan serupa pernah dilakukan pada tahun 2020, bukan pada tahun-tahun setelahnya.
Sekdes Kadurama menegaskan bahwa data anggaran yang dirujuk melalui OMSPAN tidak sesuai dengan kenyataan. “Data tersebut salah. Jika ingin mendapatkan data yang benar, silakan langsung ke DPMD,” ujar Sekdes.
Untuk memastikan kebenaran informasi ini, tim Kabar SBI akan melakukan investigasi lebih lanjut demi memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
Detail lebih lanjut mengenai penggunaan anggaran setiap tahun akan disampaikan setelah tim menyelesaikan investigasi lanjutan. (Tim)
Pewarta: WRD
