Detikpos.id, Yogyakarta – Dalam diskursus seputar etika dan integritas kewartawanan di era modern, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) menyampaikan pandangan tegas mengenai peran dan ruang gerak wartawan, terutama dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi.
PPWI menegaskan bahwa jika terdapat dugaan tindak pidana atau korupsi yang melibatkan individu, termasuk wartawan, maka sudah semestinya aparat penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, inspektorat, hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengambil tindakan, berdasarkan laporan resmi dari masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan PPWI sebagai tanggapan atas polemik seputar wartawan yang juga menjalankan usaha atau terlibat sebagai pelaksana proyek pembangunan. Menurut organisasi ini, selama proyek dijalankan sesuai spesifikasi, tepat waktu, dan tidak menyimpang dari aturan, maka tidak ada alasan untuk mencurigai atau menuding pelanggaran etika.
“Kritik terhadap wartawan yang juga menjadi entrepreneur seringkali justru berasal dari persaingan usaha tidak sehat atau sentimen pribadi, bukan dari pelanggaran nyata,” ungkap pernyataan resmi PPWI.
Dorong semangat kewirausahaan dan jurnalisme warga
Salah satu agenda utama PPWI adalah mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pewarta. PPWI secara terbuka mengajak warga untuk menjadi pewarta sekaligus entrepreneur, sesuai dengan bakat dan bidang usaha masing-masing, asalkan tidak menyalahgunakan profesi jurnalistik sebagai alat intimidasi atau pemalakan.
Konsep pewartaan inklusif yang diusung PPWI menekankan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menyampaikan informasi, pikiran, dan advokasi kepada masyarakat—tanpa harus selalu bergantung pada imbalan finansial. Ini berbeda dari paradigma organisasi pers konvensional yang memandang jurnalisme sebagai profesi eksklusif dengan jalur formal tertentu.
“Kami menyambut keberagaman profesi para pewarta, baik sebagai pedagang, petani, montir, pengacara, sopir, hingga pengusaha kecil. Yang penting, tetap menjunjung etika jurnalistik,” demikian bunyi penjelasan PPWI.
Tantangan terhadap wartawan profesional
PPWI bahkan menantang komunitas wartawan profesional yang mengaku hanya hidup dari satu sumber penghasilan—yakni pekerjaan jurnalistik. Pertanyaan kritis pun dilontarkan: bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga tanpa diversifikasi usaha?
Dengan demikian, kebijakan dan pendekatan PPWI dianggap sebagai respons realistis terhadap dinamika ekonomi pewarta warga, sekaligus komitmen menjaga profesionalisme dalam menjalankan fungsi jurnalistik berbasis masyarakat.
Pewarta : Yus
Penulis Pemerhati jurnalisme warga